Sulawesi
Sulawesi atau Pulau Sulawesi adalah sebuah pulau dalam wilayah Indonesia yang terletak di antara Pulau Kalimantan di sebelah barat dan Kepulauan Maluku di sebelah timur. Dengan luas wilayah sebesar 174.600 km², Sulawesi merupakan pulau terbesar ke-11 di dunia. Pada jaman penjajahan kolonial belanda, pulau ini mendapatkan julukan Celebes yang merupakan sebutan lama dalam bahasa inggris. Pada kolonial belanda juga kopi dari daerah ini bisa berkembang dan tersohor sampai kemancanegara sampai saat ini, karena tanaman kopi di daerah ini dapat berkembang dengan baik sehingga bisa menghasilkan biji kopi yang bermutu.
1. Toraja Kalosi

Kopi Toraja memiliki
citarasa : Excellent aroma and flavor, balance body and acidity, Caramel hints
and long finish
2. Toraja Sampan

Aroma wangi dari kopi ini langsung dapat tericum
saat kita membuka kemasan dari kopi Toraja ini. Yang menarik adalah
rasa kopi ini memiliki perbedaan dengan jenis kopi Indonesia lainnya. Jenis kopi ini bahkan juga telah dijual kenegara Jepang dan AS.
Bagi
kita sebagai rakyat Indonesia tentu harus berbangga dengan adanya jenis
produk kopi Toraja satu ini. Rasa dan juga kualitas dari jenis produk kopi
ini adalah merupakan salah satu jenis kopi terbaik. Minuman kopi juga
telah dikenal sebagai minuman yang telah dapat dinikmati oleh seluruh
kalangan. Kita dapat menjumpai jenis minuman kopi ini dalam bentuk
sachet di warung dan juga restaurant yang menyediakan minuman kopi ini.
3. Toraja Marinding
Tidak Banyak orang yang tahu mengenai kopi ini, karena keterbatasan produksi dan transportasi yang kurang memadai sehingga kurang begitu dikenal oleh masyarakat indonesia. Marinding adalah lembang di kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia
Toraja Marinding : Excellent aroma and flavor, balance body and acidity, Caramel hints and long finish
Papua
Kepulauan papua terletak di daerah paling timur indonesia, yang memiliki 2 propinsi yaitu propinsi Papua dan Papua Barat. Pulau yang merupakan salah satu pulau terbesar di indonesia, banyak kekayan alam yang dimiliki pulau ini baik itu kekayaan alam maupun keindahan alamnya. Banyak pengusaha asing yang melirik karena memiliki banyak potensi yang masih terbuka lebar untuk dikembangkan. Namun justru kita sebagai orang indonesia tidak memanfaatkan potensi yang ada di pulau ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pulau ini belum bisa tergali secara maksimal, salah satunya adalah faktor transportasi yang masih tergolong sangat mahal.
Ada dua daerah utama penghasil kopi di Papua. Daerah yang pertama adalah Lembah Baliem, di tengah dataran tinggi Jayawijaya, yang mengelilingi kota Wamena. Daerah kedua adalah Lembah Kamu di daerah Nabire, di sisi timur dataran tinggi, yang mengelilingi kota Moanemani. Kedua wilayah berada di ketinggian antara 1.400 hingga 2.000 meter diatas permukaan laut, dan merupakan kondisi ideal untuk produksi Arabika. Kedua daerah tersebut saat ini memproduksi 230 ton kopi per tahunnya. Angka ini dapat dipastikan akan meningkat, sejalan dengan adanya perusahaan-perusahaan baru yang menjalankan kegiatan pembelian dan pengolahan kopi di wilayah tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut membantu para petani untuk mendapatkan sertifikasi organik dan fair trade, yang akan memberikan peningkatan penghasilan yang cukup besar. Wilayah tersebut sangat terpencil, dimana sebagian besar kopi tumbuh di wilayah yang tidak terjangkau oleh infrastrustur jalan dan hampir tidak tersentuh dunia modern.
1. Wamena
Kopi Arabika Wamena merupakan salah satu kopi produk Indonesia yang sudah mulai dikenal di seluruh Indonesia dan manca negara. Kopi Arabika Wamena tumbuh di lembah Baliem pegunungan Jayawijaya Wamena tanpa menggunakan pupuk kimia, sehingga kopi Arabika Wamena merupakan kopi Organik karena tumbuh subur secara alami. Para petani kopi dibina langsung oleh Pemerintah Daerah dari Dinas Perkebunan dan Tanaman Pangan Wamena dan juga dibantu oleh Amarta dari Amerika untuk mengolah hasil panen kopi mereka.
Kepulauan papua terletak di daerah paling timur indonesia, yang memiliki 2 propinsi yaitu propinsi Papua dan Papua Barat. Pulau yang merupakan salah satu pulau terbesar di indonesia, banyak kekayan alam yang dimiliki pulau ini baik itu kekayaan alam maupun keindahan alamnya. Banyak pengusaha asing yang melirik karena memiliki banyak potensi yang masih terbuka lebar untuk dikembangkan. Namun justru kita sebagai orang indonesia tidak memanfaatkan potensi yang ada di pulau ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pulau ini belum bisa tergali secara maksimal, salah satunya adalah faktor transportasi yang masih tergolong sangat mahal.
Ada dua daerah utama penghasil kopi di Papua. Daerah yang pertama adalah Lembah Baliem, di tengah dataran tinggi Jayawijaya, yang mengelilingi kota Wamena. Daerah kedua adalah Lembah Kamu di daerah Nabire, di sisi timur dataran tinggi, yang mengelilingi kota Moanemani. Kedua wilayah berada di ketinggian antara 1.400 hingga 2.000 meter diatas permukaan laut, dan merupakan kondisi ideal untuk produksi Arabika. Kedua daerah tersebut saat ini memproduksi 230 ton kopi per tahunnya. Angka ini dapat dipastikan akan meningkat, sejalan dengan adanya perusahaan-perusahaan baru yang menjalankan kegiatan pembelian dan pengolahan kopi di wilayah tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut membantu para petani untuk mendapatkan sertifikasi organik dan fair trade, yang akan memberikan peningkatan penghasilan yang cukup besar. Wilayah tersebut sangat terpencil, dimana sebagian besar kopi tumbuh di wilayah yang tidak terjangkau oleh infrastrustur jalan dan hampir tidak tersentuh dunia modern.
1. Wamena
Wamena adalah sebuah kota kecil yang terletak di lembah pegunungan
Jayawijaya, Papua, Indonesia. Iklimnya sangat dingin dengan suhu antara
15 sampai 20 derajat celcius. Penduduk kota Wamena terdiri dari
penduduk asli wamena dan penduduk pendatang dari berbagai Pulau di
Indonesia, yaitu dari Jawa, Sumatra, Sulawesi. Suku pendatang yang
paling banyak di Wamena adalah Suku Jawa, Toraja, Batak, Bugis, dan
Makassar. Para pendatang pada umumnya bekerja sebagai pegawai negeri,
pegawai swasta, pengusaha, dan pedagang.
Kopi Arabika Wamena merupakan salah satu kopi produk Indonesia yang sudah mulai dikenal di seluruh Indonesia dan manca negara. Kopi Arabika Wamena tumbuh di lembah Baliem pegunungan Jayawijaya Wamena tanpa menggunakan pupuk kimia, sehingga kopi Arabika Wamena merupakan kopi Organik karena tumbuh subur secara alami. Para petani kopi dibina langsung oleh Pemerintah Daerah dari Dinas Perkebunan dan Tanaman Pangan Wamena dan juga dibantu oleh Amarta dari Amerika untuk mengolah hasil panen kopi mereka.
Tak banyak yang tahu kalau Indonesia mempunyai kopi Arabika yang
setara dengan Jamaica Blue Mountain Coffee, salah satu jenis kopi
terbaik dan termahal di dunia. Biji kopi di Wamena itu sama kualitasnya dengan biji kopi dari
Jamaica. Pada jaman kolonial, ada orang Belanda yang membawa biji kopi
dari Blue Mountain dan ditanam di Papua. Dengan kontur tanah dan cuaca
yang mirip, kopi ini bisa dan memiliki kualitas mirip dengan aslinya
Tidak terasa asam karena memiliki kadar asam yang rendah sehingga aman diminum bagi semua orang.
2. Nabire
Kabupaten Nabire menjadi bagian dari Provinsi Papua. Terbagi menjadi 9
kecamatan dengan Nabire sebagai ibukota kabupaten. Wilayahnya sendiri
berbatasan dengan Teluk Cendrawasih di sebelah utara, Kabupaten Mimika
di sebelah selatan, Kabupaten Painai dan Yapen Waropen di sebelah timur
dan Kabupaten Manokwari dan Fak-fak di sebelah barat. Perkebunan kopi ini sebenarnya sudah ada sejak1937, dibawa oleh misionaris. Namun kopi
tersebut belum dikenal oleh masyarakat di luar nabire karena tidak ada yang memasarkan, hingga 2009, saat Edry di Nabire
mulai berkenalan dengan kopi nikmat ini. Sebelumnya, hanya diminum oleh
penduduk Nabire aja.
Wilayah Kabupaten Yahukimo
terletak pada 138045’ – 140014’ Bujur Timur dan 3039’
– 5002’ Lintang Selatan. Kabupaten Yahukimo memiliki luas wilayah
17.152 Km2. Yahukimo adalah salah satu “bayi”
pemekaran Kabupaten Jayawijaya yang namanya mengambil dari empat nama
suku yang bermukim di sana, yaitu Yali, Hubla, Kimyal, dan Momuna. Keadaan topografi Kabupaten Yahukimo sangat bervariasi mulai dari
dataran rendah dengan lereng yang landai sampai dengan daerah berbukit dengan kemiringan
yang terjal. Sedangkan ketinggiannya berada di antara 100 - 3.000 meter di atas
permukaan laut, sehingga sangat cocok untuk perkebunan kopi jenis Arabika.
Potensi kopi di kabupaten Yahukimo, Jayawijaya dan Lani Jaya cukup besar, dengan jumlah petani kopi 2007 orang dan luas lahan 1.102 ha serta kemampuan produksi 193,25 ton pertahun
3. Yahukimo

Potensi kopi di kabupaten Yahukimo, Jayawijaya dan Lani Jaya cukup besar, dengan jumlah petani kopi 2007 orang dan luas lahan 1.102 ha serta kemampuan produksi 193,25 ton pertahun
Email : Kopiraspiku@gmail.com
Tlp / WA : 085732785959
Pin BBM : D4871614
BBM Channel C001CC06E
Tlp / WA : 085732785959
Pin BBM : D4871614
BBM Channel C001CC06E
Tidak ada komentar :
Posting Komentar